Kata orang, membeli rumah itu jodoh-jodohan. Artinya seperti mencari / memilih jodoh. Jadi harus ekstra hati-hati tidak asal pilih, sabar, tekun dan tidak mudah putus asa. Untuk itu nenek moyang kita dulu telah memberikan resep manjur yang tak lapuk dimakan jaman, yaitu: dalam mencari / memilih jodoh, selalu pertimbangkan dulu 3 hal berikut: Bibit, Bebet dan Bobot. Agar tidak ada sesal di hati di kemudian hari, atau kalaupun ada, tidak parah-parah amat, sehingga tidak timbul keinginan untuk bunuh diri, misalnya. Haha...
Di jaman sekarang, cara yang paling praktis dalam membeli rumah baru & still fresh from the oven, ya melalui developer perumahan. Bisa saja membeli rumah second atau membangun sendiri, tetapi hal ini sangat menyita waktu dan memerlukan pengalaman yang tidak sedikit. Hal ini akan dibahas pada posting tersendiri.
Sekarang tinggal menjawab pertanyaan berikut. Sejenis makanan apakah Bibit, Bebet dan Bobot itu, terkait dengan calon pasangan?
Bibit:
Bibit = asal usul. Misal: dari keluarga ningrat atau tidak? Berdarah biru atau bukan? Anak pejabat atau orang biasa saja? Dari keluarga baik-baik atau koruptor? Dll. Bibit bisa juga dilihat dari segi fisik calon pasangan, seperti: ganteng, gagah, atletis, cantik, seksi, montok, bohai dll.
Bibit Untuk RUMAH, berarti: Developer-nya siapa? Bonafide atau tidak? Punya integritas atau tidak? Bank KPR yang joint bonafide atau abal-abal? Marketing-nya friendly atau jutek-jutek? Model rumahnya trendy atau usang? Bangunan rumahnya terkesan kokoh atau tidak? Dll.
Bebet:
Bebet = teman dan lingkungan pergaulan. Dengan siapa calon jodoh bergaul? Orang baik atau bukan, penjahat atau bajingan, koruptor atau penjudi. Dll. Daerah kadang juga diperhatikan, tinggalnya di lingkungan kumuh atau elite? Di kota besar atau pedesaan? Dll.
Bebet Untuk RUMAH, berarti: Developer-nya anggauta REI atau bukan? Areanya bekas makam atau tidak? Bekas TPA atau tidak? Lingkungannya bebas banjir atau tidak? Akses ke sana mudah atau tidak? Dekat pabrik-pabrik atau tidak? lingkungannya hijau, segar, bersih, tertata rapi, nyaman dan aman atau sebaliknya? Ada taman atau tidak? Jalan di lingkungan lebar atau sempit? Tetangga sekitar terkesan cuek bebek atau guyub? Lingkungan elite atau biasa-biasa saja? Dll.
Note:
Periksa di sekitaran perumahan terdapat sungai besar atau tidak?
Berdasarkan pengalaman, keberadaan sungai besar berpotensi banjir besar bila sungai meluap.
Bila ragu, segera batalkan mencari rumah disana.
Bobot:
Bobot = kepribadian. Berkelakuan baik, tingkat kepintaran, tingkat pendidikan terakhir, kedudukan dan pangkat, kekayaan dan pendapatan, gaya hidup sehari-hari dll.
Bobot Untuk RUMAH, berarti: Fasilitas utility (air bersih, listrik, telepon, WiFi, dll.) sudah ada atau tidak? Fasilitas umum (RS, mall, apotik, sekolah, tempat ibadah, dll.) ada atau tidak? Ada management lingkungan atau tidak? Nilai investasi rumah disana cepat melejit atau slow? Sistem keamanan lingkungan ada atau tidak? Kualitas bahan bangunan dan pekerjaannya bagus atau tidak? Dll. Terakhir, harganya kompetitif atau tidak!
Meski hasilnya belum tentu 100% sempurna, paling tidak dalam mencari / memilih rumah carilah yang semua faktornya bernilai baik. Rileks dan tidak perlu terburu nafsu.
Yang penting, jangan sampai salah dalam memilih rumah saat ini. Hindari emosi dalam
membuat keputusan penting ini, karena berpotensi menghancurkan masa
depan Anda.
YANG INI BAGUS... |
Sekarang tinggal menjawab pertanyaan berikut. Sejenis makanan apakah Bibit, Bebet dan Bobot itu, terkait dengan calon pasangan?
Bibit:
Bibit = asal usul. Misal: dari keluarga ningrat atau tidak? Berdarah biru atau bukan? Anak pejabat atau orang biasa saja? Dari keluarga baik-baik atau koruptor? Dll. Bibit bisa juga dilihat dari segi fisik calon pasangan, seperti: ganteng, gagah, atletis, cantik, seksi, montok, bohai dll.
Bibit Untuk RUMAH, berarti: Developer-nya siapa? Bonafide atau tidak? Punya integritas atau tidak? Bank KPR yang joint bonafide atau abal-abal? Marketing-nya friendly atau jutek-jutek? Model rumahnya trendy atau usang? Bangunan rumahnya terkesan kokoh atau tidak? Dll.
Bebet:
Bebet = teman dan lingkungan pergaulan. Dengan siapa calon jodoh bergaul? Orang baik atau bukan, penjahat atau bajingan, koruptor atau penjudi. Dll. Daerah kadang juga diperhatikan, tinggalnya di lingkungan kumuh atau elite? Di kota besar atau pedesaan? Dll.
Bebet Untuk RUMAH, berarti: Developer-nya anggauta REI atau bukan? Areanya bekas makam atau tidak? Bekas TPA atau tidak? Lingkungannya bebas banjir atau tidak? Akses ke sana mudah atau tidak? Dekat pabrik-pabrik atau tidak? lingkungannya hijau, segar, bersih, tertata rapi, nyaman dan aman atau sebaliknya? Ada taman atau tidak? Jalan di lingkungan lebar atau sempit? Tetangga sekitar terkesan cuek bebek atau guyub? Lingkungan elite atau biasa-biasa saja? Dll.
Note:
Periksa di sekitaran perumahan terdapat sungai besar atau tidak?
Berdasarkan pengalaman, keberadaan sungai besar berpotensi banjir besar bila sungai meluap.
Bila ragu, segera batalkan mencari rumah disana.
Bobot:
Bobot = kepribadian. Berkelakuan baik, tingkat kepintaran, tingkat pendidikan terakhir, kedudukan dan pangkat, kekayaan dan pendapatan, gaya hidup sehari-hari dll.
Bobot Untuk RUMAH, berarti: Fasilitas utility (air bersih, listrik, telepon, WiFi, dll.) sudah ada atau tidak? Fasilitas umum (RS, mall, apotik, sekolah, tempat ibadah, dll.) ada atau tidak? Ada management lingkungan atau tidak? Nilai investasi rumah disana cepat melejit atau slow? Sistem keamanan lingkungan ada atau tidak? Kualitas bahan bangunan dan pekerjaannya bagus atau tidak? Dll. Terakhir, harganya kompetitif atau tidak!
Meski hasilnya belum tentu 100% sempurna, paling tidak dalam mencari / memilih rumah carilah yang semua faktornya bernilai baik. Rileks dan tidak perlu terburu nafsu.
YANG INI JUGA BAGUS..., BINGUNG DEH???? |
Bacaan Lainnya:
Mana Dimana Rumah Idamanku.
Sekilas Bedah Rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar